Senin, 16 Januari 2012

2 Pertentangan Sosial yang memicu Ketegangan sosial


             Kita sebagai manusia merupakan mahluk sosial karena manusia tidak bisa hidup tanpa berhubungan dengan manusia yang lain bahkan untuk urusan sekecil apapun kita tetap membutuhkan orang lain untuk membantu kita.
             Pertentangan sosial merupakan pertentangan yang terjadi di antara beberapa kelompok sosial masyarakat yang mengatas namakan suku, ras, jenis kelamin, organisasi tertentu, status ekonomi, status sosial, agama, bahasa, dan keyakinan politik dalam sebuah interaksi sosial yang dinamis. Pertentangan sosial dapat terjadi dalam masyarakat homogeny maupun masyarakat majemuk. Pertentangan sosial, bahkan, dianggap sebagai hal yang biasa terjadi dalam masyarakat. Perdebatan sosial pun dapat dijadikan sebagai unsur dinamis yang justru melahirkan berbagai bentuk kreativitas.

Pertentangan sosial sangat mustahil dihilangkan karena sudah menjadi ruh dasar manusia yang memiliki perbedaan pendapat. Namun, kita harus mencegah terjadinya konflik sosial yang menjurus pada perusakan serta konflik harus dikendalikan, dikelola, serta diselesaikan melalui huku. Penyelesaian konflik dalam hal ini berarti menjurus kea rah perdamaian.

Jenis-jenis pertentangan

• Pertentangan antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
• Pertentangan antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
• pertentangan kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
• pertentangan antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
• pertentangan antar atau tidak antar agama
• pertentangan antar politik.

Pemicu pertentangan sosial

Pertentangan sosial dapat terjadi akibat berbagai sebab prasangka buruk dari setiap individu maupun kelompok terhadap individu dan kelompok lain. Prsangka ini bisa terjadi yaitu :
• antara suku
• ras agama
• idiologi atau paham politik
• serta adanya ketidak adilan dalam akses sumberdaya ekonomi dan politik.

Ketidak adilan dalam sumberdaya ekonomi dan politik dapat memperparah berbagai prasangka yang sudah menjangkiti kelompok-kelompok sosial tersebut.

Akibat konflik

Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
• meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
• keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
• perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
• kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
• dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.

Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. 

Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)

Akibat faktor-faktor pertentangan sosial munculnya ketegangan sosial yang yang memicu perbedaan antara golongan atau ras yang berbeda.

Bayu Nurcahyanto. Diberdayakan oleh Blogger.